Apakah ada sebagian kita yang pernah mendengar nasihat orang tua agar makan dan minum sambil duduk dan tidak berdiri.Ternyata selain ada hikmah dari nasihat itu,dalam hal kesehatan dan agama ada dampak buruk dari makan dan minum sambil berdiri .Berikut ini akan dijelaskan secara singkat alasan tidak diperbolehkannya makan dan minum sambil berdiri.
Makan Minum Berdiri Menurut Agama dan Kesehatan |
Manusia saat berdiri, maka ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras agar mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan sempurna. Sedangkan pada saat duduk, syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum.Selain itu makan sambil duduk akan membuat otak tidak akan memikirkan hal lain selain yang ada di hadapannya yakni makanan dan minuman
Saat makan minum sambil berdiri, akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dan dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus.Makan dan minum berdiri secara terus-menerus dan sering akan membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Lain halnya jika makan dan minum sambil duduk, maka apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut.
Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disalurkan ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sfringter |
Dalam hal kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringter. Sfringter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Dalam agama islam makan dan minum sambil berdiri sangat dilarang tetapi ada kelonggaran boleh makan dan minum sambil berdiri dan itu dilakukan jika hanya pada kondisi yang mendesak. Karena dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah minum sambil berdiri dan keadaan lain sambil duduk. Intinya, ada kelonggaran dalam hal ini.Namun lebih amannya adalah makan dan minum sambil duduk.
Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata:
"Lihatlah orang itu duduk seperti budak."
Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.:
"Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak."
Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan.
Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan" (HR Bukhari) .
Hadist lain :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.”
(HR. Muslim no. 2024)
“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.”
(HR. Muslim no. 2024).
Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada minum.
“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.”
(HR. Muslim no. 2026)
Hadist lain :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.”
(HR. Muslim no. 2024)
“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.”
(HR. Muslim no. 2024).
Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada minum.
“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.”
(HR. Muslim no. 2026)
0 Response to "Alasan Tidak Bolehnya Makan dan Minum Sambil Berdiri"
Posting Komentar